Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Empat Mata Di Gerbong Tua

Empat Mata Di Gerbong Tua Aku melirik jarum jam di tangan kananku. Tak ada sepatah kata pun yang terucap. Aku diam mengamati empat mata di gerbong tua itu, mereka tak saling bertatapan. Kereta tua itu belum hendak melaju meninggalkan kota terkutuk ini. Seperti ada yang tertahan, hanya air mata si wanita yang terus mengalir deras membasahi pipi hingga pakaian yang ia kenakan. Sehelai kain yang teruntai panjang, sepanjang kesabarannya menahan amarah. Kalau aku adalah dia, aku akan mengamuk dan mencabik-cabik wajah lelaki tua itu! Tapi aku hanya diam, menunggu kemenangan yang sebentar lagi kugenggam. Ah lelaki tua itu.. Tampak gagah dengan setelan jas warna abu tua. Tas kotak tertenteng elegan di tangan kanannya. Tak apa hatimu untuknya, hartamu untukku saja. Katakan saja bahwa aku tengah berbadan dua. Pasti wanita itu juga akan melepaskanmu begitu saja. #catatanbubuayu #ODOPfor99days #falshfiction #ruangmenulis #writingtresnojalaransokokulino

Mencari Sisa Misteri

Mencari Sisa Misteri Adakah yang mendengar suara itu? Suara tangis meraung-raung di atas sana. Loteng yang tak pernah terjamah oleh orang-orang di kampung ini. Apa hanya aku yang mendengarnya? Aku bahkan bisa melihat dengan jelas bayangannya. Laki-laki dengan penutup melingkar di atas kepalanya. Menangis meronta-ronta memohon pertolongan. Tak satu pun orang melihatnya. Hingga ia menatapku penuh harap. Aku hendak berlari menjauh, tapi tertahan. Kakiku tak mampu bergerak, hingga api menjalar ke tubuh laki-laki itu. Aku menyaksikannya. Maafkan aku bapak, aku rasa kau merindukan surga bukan? Aku akan pergi menyusulmu ketika kau sudah di sana, bersama pilu yang tak mengenal kata maaf untuk mencari sisa misteri. Maafkan aku bapak, istriku tak akan pernah lagi jadi bidadarimu. #catatanbubuayu #ODOPfor99days #falshfiction #ruangmenulis #writingtresnojalaransokokulino

Menatap Hati yang Pecah

Menatap Hati yang Pecah Kau.. Seperti kekasihku yang dulu Sungguh.. Hadirmu menyejukkan risau jiwaku Lagu itu mengalun indah di otakku. Bergerilya ke setiap sudut kenangan yang dulu pernah tercipta. Seseorang dengan paras yang sama, tapi tidak raganya. Membuatku terjun ke masa lalu, merogoh cinta yang ku kubur dalam-dalam. Mencuatkan amarah yang terpendam demi segumpal darah yang tercipta dalam rahim. Perlahan aku menghampirinya. Menepuk pundaknya dan.. Pisau itu berhasil menusuk ulu hatinya! Aku menatapnya.. Pecah! Cairan merah kental mengalir deras. Aku menatap hatimu yang pecah. Sama seperti hatiku yang tak pernah utuh lagi semenjak kau pergi meninggalkan aku dan bayimu! “Tangkap perempuan itu!!” teriak seorang perempuan terhadapku. Aku lega. Berada dalam mobil lengkap dengan jeruji. Dua orang memakai seragam putih tak lepas dari pengawasanku. Bukan! Mereka yang mengawasiku agar aku tak lagi pergi tanpa ijin. #catatanbubuayu #ODOPfor99days #flashficti