Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2018

Memperjuangkan Sebuah Profesi

Memperjuangkan Sebuah Profesi Oleh : Ayu Candra Giniarti Apa profesimu? Sudahkah bekerja sesuai profesi? Atau menyimpang jauh dari profesi? Ah, mungkin kata-kata ini menampar bagi sebagian orang. Banyak mungkin ya. Ijazah guru tapi jadi karyawan Bank, misal. Ih tapi itu rezekinya disitu dan bisa jadi lebih sukses lho. Atau memang ragu dengan keahliannya menjadi sesuai profesi yang seharusnya diambil seperti apa kata ijazah. Ada banyak orang memilih jurusan saat kuliah, sekenanya. Bukan sebuah minat pribadi, ketertarikan karena banyak teman yang mengambil jurusan yang sama, dan belum mengetahui potensi yang ada dalam dirinya. Tapi pilihan ada di kamu. Ya, kamu! Bukan orang lain. Meminta pendapat boleh, tapi rasa nyaman dan keyakinan itu ada dalam diri kita sendiri. Pastikan tidak ada unsur paksaan dan menjalaninya dengan bahagia. Kalau aku nih, profesi Apoteker. Potensi menulis baru diketahui baru-baru saja, masih seumur jagung. Apa langsung memutuskan aku berhenti

Bahagia dan Tahu Prosesnya

Gambar
Bahagia dan Tahu Prosesnya Oleh : Ayu Candra Giniarti Hai Moms, masih membahas tentang aplikasi yang aku pakai saat hamil dulu nih. Dulu aku memakai tidak hanya satu aplikasi, tetapi dua. Yaitu pregnant + seperti yang dibahas di postingan sebelumnya dan hallobumil . Tampilan aplikasinya seperti ini Kalau di aplikasi pregnant + kita bisa mengetahui usia kehamilan dengan detail sekian minggu sekian hari. Nah di aplikasi hallobumil ini kita akan mengetahui usia dalam bentuk minggu saja. Tapi kelebihannya adalah kita bisa mengetahui proses atau yang biasanya sering terjadi pada usia kehamilan di minggu tersebut. Tampilan saat sudah menggunakan aplikasinya begini nih Moms… Nah, asyik kan. Jadi setidaknya kita siap dengan apa yang kita rasakan saat itu. Tidak panik berlebihan. Atau pada saat usia kehamilan ke sekian minggu saat janin mulai tumbuh gusi dan bakal gigi, kita bisa mempersiapkan untuk asupan kalsiumnya. Bisa dari makanan atau vitamin. Jadi, memang ak

Mari Mengalahkan Rasa Malas

Gambar
Mari Mengalahkan Rasa Malas Oleh : Ayu Candra Giniarti Moms, tahukah bahwa rasa malam yang suka hinggap di tubuh kita itu hasutan syetan? Hii..ngeri ah! Tak jarang, kita malas sekali dengan pekerjaan/tugas yang jelas-jelas sudah jadi bagian dari diri kita. Ambilah contoh menyetrika. Ih wow! Ini aku paling malas. Panas Moms. Beneran deh. Masih asik nyuci. Adem, mainan air, anaknya ikutan mainan air jadi nggak rewel. Iya kan… Nah, bagi penulis juga gitu lho. Wajib mengalahkan rasa malas. Tapi entahlah, kadang aku merasa butuh jeda untuk sejenak tidak memikirkan apapun. Tapi tapi tapi namanya ibu-ibu, tidur saja masih mikir besok mau masak apa. Seragam suami, seragam anak sudah siap belum. Ya, itulah amazingnya para Ibu. Bisa.berfikir sekaligus beberapa hal dalam satu waktu. Pernah suatu kali, aku malas sekali menulis. Merasa butuh jeda, merasa banyak yang harus diselesaikan, merasa lagi nggak punya ide dan beberapa alasan lainnya yang menguatkan rasa malas itu semak

Siapa Sosok Inspirator Kamu?

Gambar
Siapa Sosok Inspirator Kamu? Oleh : Ayu Candra Giniarti Kalau aku, pertama kali yang terlintas dalam otakku adalah Bu Septi Peni Wulandani. Huaa...Ibu satu ini keren masya Allah. Sosok yang kalau dilihat itu adem, meskipun cuma lihat foto di instagram saja. Belum pernah ketemu langsung, tapi rasanya hampir semua quotesnya bikin meleleh. Kalau Allah menghendaki suami memperbolehkan ikut serta saat ada acara-acara yang diselenggarakan Bu Septi, aku mau ikut. Aamiin.. Nah, baru kemarin Bu Septi Ulang tahun. Lihat foto di Instagram kedua pasangan ini bikin meleleh. Aku sudah izin lho ambil fotonya. Di kolom komentar sih izinnya. Semoga Bu Septi tidak keberatan ya. Tuh kan.. Manis banget Bu Septi. Adem lihatnya. Memang kalau seorang Ibu yang berilmu dan mau dengan ikhlas mengamalkan ilmunya bagi Ibu-ibu lainnya itu, pasti aura wajahnya teduh. Pak Dodik pasti bangga punya istri se solehah, secantik dan sepintar Bu Septi. Pokoknya Bu Septi itu inspiratorku. Ada foto

Cara Bahagia Menanti Sang Buah Hati

Gambar
Cara Bahagia Menanti Sang Buah Hati Oleh : Ayu Candra Giniarti Halo Moms, apa kabar? Semoga sehat ya.. Hari ini Aku mau share tentang pengalamanku saat hamil ke tiga nih. Hamil yang ke tiga ini, waktunya memang cepat sekali. Hanya berselang satu bulan setelah kuret di hamil ke dua dengan usia 10 minggu 3 hari. Lah kenapa dikuret? Karena janin tidak berkembang. Kata Dokter, bukan pembuahan yang baik. Itu saja. Tidak ada gangguan apapun. Lega, meskipun tetap sakit ya rasanya. Berjuang melawan sakit tapi tahu bukan sedang melahirkan. Allah pasti punya rencana yang lebih indah. Dan alhamdulillah, qodarullah Aku hamil lagi. Di hamil yang ke tiga ini, aku coba mencari aplikasi yang memudahkanku untuk mengingat ini hamil ke berapa minggu. Paling tidak, kalau ada yang nanya nggak pake ngitung jari, mengingat-ingat HPL kata Dokter dan terlihat betapa tidak perhatiannya dengan kandungan. Huhu.. Nah..Aku menemukan solusinya. Aku menggunakan aplikasi Pregnancy+ . Bisa ce

Dapur Ngebul

Dapur Ngebul Oleh : Ayu Candra Giniarti Moms, pernah nggak berfikir untuk me ngebul kan dapur dengan  pena? Aku pernah deh. Gaya banget pokoknya! Saat mulai kembali berkecimpung di dunia kepenulisan, aku banyak mengikuti lomba dan masuk grup whatsapp yang ada teori sama usaha menerbitkan buku. Dengan harapan, aku punya buku karyaku sendiri bersama teman-teman dan bisa dijual. Nah, dapat duit dong. Berharap lagi rezekinya mengalir lewat tulisan. Aamiin.. Tapi ternyata tidak semudah itu Moms. Aku sadar, tulisanku mungkin belum enak dibaca. Atau mungkin aku masih butuh beberapa waktu lagi untuk menjadikan tulisan  sebagai pendapatan. Ih, ngapain? Kan kamu Apoteker! Iya, tapi aku mulai cinta sama dunia literasi. Berharap aku juga bisa me ngebul kan dapur dari kecintaanku itu. Nggak salah kan ya? Pada akhirnya, ini menjadi hobi karena lagi-lagi menurut saya wanita dan pena itu bisa bersahabat. Dapat uang dari tulisan itu bonusnya. Dapur sudah ada yang mensuplai. Hihi..

Sejuta Kejutan Darimu

Gambar
Sejuta Kejutan Darimu Oleh : Ayu Candra Giniarti Menjadi seorang Ibu, harus pintar menggali potensi anaknya. Anak pertamaku yang bernama Martha sangat moody . Aku harus pintar mencari cara jika akan mengajarkan sesuatu padanya. Tapi Moms, banyak kejutan yang aku dapatkan ketika aku mencoba membuat portofolio tentang anakku Martha. Bagaimana ia begitu mudah diajari saat hari pertama kedua lalu lupa atau enggan mengulanginya lagi di lain hari. Seperti saat belajar makan sendiri, memakai sepatu sendiri, memakai baju sendiri dan hal lain untuk melatih kemandiriannya. Terlebih ketika si Adik lahir. Seperti mengulang dari awal lagi. Rasanya butuh kesabaran ekstra. Namun di luar dugaan, kadang ia memberikan sejuta kejutan yang tak pernah aku bayangkan. Tiba-tiba minta makan sendiri. Tiba-tiba ambil sepatu dan memakainya sendiri, dan kejutan lainnya. Sekarang ia suka bermain dengan adiknya, meskipun seringkali berebut dan tak ada yang mah mengalah. Mungkin seninya di situ. B

Saya Apoteker yang Suka Menulis

Gambar
Saya Apoteker yang Suka Menulis Oleh : Ayu Candra Giniarti Apa cita-citamu? Masih samakah seperti saat kecil dulu? Dulu saat saya masih kecil, saya bercita-cita menjadi Dokter. Sepertinya banyak anak kecil mempunyai cita-cita menjadi Dokter, meskipun seringkali merasa takut jika harus diperiksa oleh Dokter. Hihi.. Semakin bertambah usia, semakin bingung menentukan pilihan. Saya suka sekali mendengarkan dongeng. Ibu saya paling sering menceritakan tentang dua karakter anak. Yang satu baik yang satu bandel. Mungkin maksudnya agar saya bisa mengambil pelajaran dari cerita tersebut. Kadang sih yang buat contoh anak tetangga sendiri. Hoho.. Setidaknya saya jadi punya gambaran nyata. Begitu kan.. Nah, suatu hari saat saya mulai masuk kelas... Hm, saya lupa kelas berapa. Seingat saya masih SD. Waktu itu, ada dua orang yang kos di rumah. Entah perawat atau bidan saya lupa. Dua orang tersebut kalau tidak salah mu gki  sedang praktek di Rumah Sakit dekat tempat tinggal saya

Aku Mau Jadi Ibu Peri

Gambar
Aku Mau Jadi Ibu Peri Oleh : Ayu Candra Giniarti “Repot ya punya dua anak. Satu balita satu bayi. Satu nangis satu tantrum,” kalimat itu melintas di otakku. Rasanya dada ini penuh sesak, seakan semua menjadi satu. Beban sepertinya aku sendiri yang memikul. Kamu tidak tahu rasanya, kalian tidak tahu cara menghadapinya! Rasa itu pernah berkecamuk, menguasai jiwa penuh amarah, menyalahkan semua yang ada di depan mata. Hei Bubu, kamu kenapa? Kurang sajen? Jangan bercanda! Hati yang sedang dikuasai iblis itu tidak bisa mensuplai kasih sayang ke otak. Deg! Aku seperti disadarkan oleh sesuatu. Terbangun dari tidur dan menatap dua wajah mungil terlelap dalam dekapan. Kuangkat tangan kecil si Kakak yang pasti tetap terasa berat bagi si Adek yang masih bayi. Lihatlah, si Kakak memeluk adiknya. Bukan cemburu seperti yang selama ini ia perlihatkan di pagi, siang hingga sore datang. Ah iya, setelah anak ke dua ku lahir, sepertinya si Kakak jarang mendapatkan  pelukan dariku. I

Menahan Rasa Ingin Memetiknya

Gambar
Menahan Rasa Ingin Memetiknya Oleh : Ayu Candra Giniarti Apa yang kau ingat tentang masa kecilmu? Berlarian bersama teman-teman, berebut mainan, berusaha mengarang cerita agar terlihat lebih unggul daripada yang lain. Ups! Itu saya dan teman-teman. “Aku punya mobil dua tahu!” nada sombong dari teman kecil berambut pendek. “Aku juga! Tiga malah! Tapi yang satu sudah dijual, yang satu dipinjem sama temannya Bapak,” timpal si jangkung nggak mau kalah. Aku pun sama panasnya dengan teman yang lain. Kujawab sekenanya saat mereka berdua bertanya padaku, “kamu mobilnya berapa Ayu?” Dengan dagu kuangkat sedikit, mata berkedip menutupi kebohongan aku menjawab, “mobil cuma satu. Tapi motor ada sembilan! Yang satu sudah dijual, dua rusak terus akhirnya dijual, tiga dipinjam saudara, dua masih di bengkel, di rumah tinggal satu,” aku berbicara sambil menghitung dalam hati agar pas sembilan jumlahnya. Hahaha… Begitulah, tapi sungguh aku tak bermaksud berbohong. Semakin tumbu
Review kelompok 9 Kelompok 9 mengusung tema tentang pernikahan dini. Bagaimana memahami dampak positif dan negatifnya, berkaitan dengan kesehatan raga dan emosional setelah menikah. Dalam presentasi, banyak bercerita tentang nenek dan kakeknya atau ayah ibunya yang menikah muda. Tapi dibekali dengan ilmu parenting ala dulu. Yaitu, menikah dini, kemudian sang suami bekerja, istri belajar mengurus rumah tangga tapi di tempat yang terpisah yaitu di rumah orang tua masing-masing. Kemudian mereka akan disatukan jika sudah siap(istri sudah mengalami menstruasi) dipandang sudah dewasa. Kurang lebih seperti itu. Bedanya dengan jaman sekarang, banyak yang menikah dini karena hamil di luar nikah. Sempat ada fenomena dimana anak-anak remaja ramai menggemborkan hastag lelah?nikah saja. Bokek?nikah saja, dan sebagainya. Hal itu dianggap sebagai pemikiran yang tidak logis. Karena anak-anak remaja tersebut hanya membayangkan betapa indahnya menikah itu tanpa tahu ilmu yang harus dimiliki ke