Pelangi dan Bidadari

Pelangi dan Bidadari
Oleh : Ayu Candra Giniarti

Saat hujan turun dan matahari tetap bersinar terang, saat itulah akan ada pelangi. Dulu, ketika aku masih kecil sangat senang jika melihat pelangi. Kemudian aku mendengar dongeng tentang pelangi itu. Konon katanya, jika ada pelangi berarti ada bidadari yang turun dari langit.

Pelangi itu sebagai jembatan yang menjadi sarana turunnya tujuh bidadari langit ke bumi. Mereka ke bumi untuk mandi di sungai. Lalu Jaka Tarub datang dan mengambil selendang salah satu bidadari, sehingga bidadari tersebut tidak dapat kembali ke kayangan. Dengan terpaksa ia tinggal di bumi dan menikah dengan Jaka Tarub. Kurang lebih seperti itu yang diceritakan pada anak-anak kecil sepertiku.

Saat usiaku semakin bertambah, pelajaran di bangku sekolah mulai menjelaskan bagaimana terjadinya pelangi. Aku mulai berfikir, mengapa perlu cerita bohong seperti itu? Kenyataannya pelangi bukanlah jembatan yang dilewati bidadari, karena aku sendiri pun tidak pernah bertemu dengan bidadari itu. Pemikiran anak kecil memang membutuhkan penjelasan yang lebih nyata bukan?

Pada dasarnya, pelangi adalah pembiasan cahaya matahari. Menurut ilmuwan Sir Isaac Newton, cahaya putih matahari sebenarnya adalah campuran dari berbagai warna. Ada 7 warna yang terdapat dalam matahari, yaitu warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu (Mejikuhibiniu). Sehingga ketika cahaya matahari terkena pantulan air hujan, ia akan membiaskan warna-warni yang indah, sehingga terjadilah  pelangi.

Sedangkan dalam ISLAM, keanekaragaman warna ini diungkapkan oleh Sang Pencipta melalui Surat Al- Faathir ayat 27.

"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macam jenisnya. Dan di antara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula) yang hitam pekat." (QS al-Faathir [35]: 27)

Maha Kuasa Allah menciptakan sesuatu, bahkan saat baru kita ketahui ternyata sudah tertulis dalam kitab suci Al-qur’an. Mengenai dongeng pelangi, aku pikir mungkin cerita seperti itu ada tujuannya saat dibuat. Seperti memberi contoh untuk tidak berbohong, tidak mencuri, menepati janji dan ada niat baik si pembagi cerita. Namun, alangkah lebih baiknya beritahu juga pada anak mengenai proses terjadinya pelangi yang sebenarnya. Katakan juga bahwa cerita tersebut adalah dongeng yang bertujuan untuk mencontohkan perbuatan  baik. Penjelasan yang mudah dicerna oleh anak-anak lambat laun akan membuat anak mengerti bahwa sejatinya pelangi adalah pembiasan dari cahaya matahari. Semakin besar, ia akan lebih mudah menangkap penjelasan itu ketika melihat langsung fenomena alam yang Allah ciptakan tersebut begitu indah dan memukau.

THE HOLY QUR’AN Terjemah Tafsir Per Kata Kode Tajwid Arab, AL fatih Talking Pen. 2012.Jakarta timur:Alqolam.

Yuliadi Soekardi dan A. Syahbudin, Cerita Rakyat Jawa Tengah, Jaka Tarub dan Dewi Nawangwulan, 2018.Bandung:Pustaka Setia


#KnightWriter
#WriterForIndonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review kelompok 4

Siapa Sosok Inspirator Kamu?

Dapur Ngebul